Kamis, 21 Agustus 2014

RPS-Psikologi Perpustakaan 2014



RENCANA PERKULIAHAN SEMESTER

Program Studi           : S-1 Ilmu Perpustakaan
Nama Matakuliah     : NKPS 611 Psikologi Perpustakaan
Hari/Jam                    : Kamis / 10-12
Ruang                         : D8.203
Dosen                          : Drs. Mochammad Asrukin, M.Si. (2187)


A.    Diskripsi

Prasyarat : -
Mempelajari konsep-konsep psikologi yang dapat diterapkan di perpustakaan dalam rangka meningkatkan jasa layanan serta komunikasi antara pustakawan dengan pengguna perpustakaan.

B.     Tujuan Perkuliahan

1.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang konsep psikologi dan perpustakaan.
2.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang pemustaka dan kepribadiannya 
3.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang persepsi dan interaksi sosial
4.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang motivasi
5.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang peranan komunikasi dalam perpustakaan
6.      Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa diharapkan dapat memiliki pemahaman tentang masyarakat informasi dan profesionalitas pustakawan

C.    Topik

1.      Konsep psikologi dan perpustakaan
2.      Pemustaka dan kepribadiannya
3.      Persepsi dan interaksi sosial
4.      Motivasi kerja
5.      Kebutuhan
6.      Peranan komunikasi dalam perpustakaan
7.      Masyarakat informasi dan profesionalitas pustakawan
8.      Pengembangan diri

D.    Jadwal Perkuliahan

Pertemuan
Materi
1.
Pengertian psikologi dan perpustakaan
2.
Sejarah perkembangan psikologi
3.
Mengenal pemustaka
4.
Sifat-sifat pemustaka
5.
Kepribadian pemustaka

Pertemuan
Materi
6.
Kepribadian prima
7.
Persepsi
8.
Ujian tengah semester
9.
Motivasi
10.
Teori kebutuhan informasi
11.
Dasar-dasar komunikasi untuk perpustakaan
12
Peranan komunikasi dalam perpustakaan
13.
Memahami masyarakat informasi
14.
Pendekatan psikologis dalam layanan perpustakaan
15.
Pengembangan diri
16.
Ujian akhir semester

E.       Evaluasi


Evaluasi belajar mahasiswa didasarkan pada:
1. Ujian ujian tengah dan ujian akhir semester
2. Penyelesaian tugas harian dan telaah bahan pustaka

F.     Sumber Materi

Atkinson, Rita L..2003. Pengantar Psikologi. Jakarta: Interaksara
Coon, Dennis and John O. Mitterer. 2007. Introduction To Psychology: Gateways To Mind And Behavior. South Melbourne: Thomson
Feinberg,  Mortimer R. 1996. Psikologi Yang Efektif Untuk Manajer. Jakarta: Mitra Utama
Nursalam, Toha. 1996. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Universitas Terbuka.
Rakhmat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Saleh, Abdul Rahman. 2008. Psikologi: Suatu pengantar dalam Perspektif Islam. Jakarta: Kencana.
Suwarno, Wiji. 2008. Psikologi Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto.
Walgito, Bimo. 2003.  Pengantar Psikologi Umum.  Yogyakarta: Andi

Konsep psikologi

Modul 1
Jurusan                      : S-1Ilmu Perpustakaan
Nama Matakuliah     : Psikologi Perpustakaan
No.Sandi MK.           : NKPS 611
SKS/JS                       : 3/3
Hari/Jam                    : Kamis / 10-12
Ruang                         : D8.203
Dosen                          : Drs. Mochammad Asrukin, M.Si. (2187)
Konsep Psikologi dan Perpustakaan
Psikologi
Berasal dari bahasa latin, yaitu : Psychology;  gabungan dari kata psyche dan logos.
Kata Psyche berasal dari kata Yunani ???? yang berarti nafas kehidupan. Dalam mitologi yunani, psyche digambarkan sebagai seekor kupu – kupu. Dia menjadi istri Eros, dewa cinta ( yang oleh bangsa Romawi dinamakan cupid )
Psyche : Jiwa
Logos : Ilmu pengetahuan / Kajian

Jiwa menurut Ki Hajar Dewantara :
1.      Daya yang sebabkan hidupnya manusia
  1. Sebabkan manusia dapat berpikir, berperasaan, berkehendak
  2. Sebabkan manusia mengerti / sadar tentang apa yang dilakukannya

Pengertian psikologi dalam persepektif islam / qur’ani :
  • Imam Ghazali ( 10599 – 1111 M ) menamai ilmu tersebut sebagai : ‘ilm al-nafs ( ilmu jiwa ) atau ‘ilmu al-muamalah ( ilmu tentang jiwa atau tingkah laku ).
  • Al Quran menggunakan istilah nafs dalam beberapa konotasi. Nafs berkaitan dengan : ruh, qalb ( hati ), ‘aql ( akal ), tafkir ( pemikiran ), fikrah ( gagasan ), suluk ( tingkah laku ), tasharuf ( perilaku ), dll.

Menurut Gerungan, Psikologi adalah :
  • Ilmu yang sempit daripada ilmu jiwa
  • Bertolak secara ilmiah
  • Diperoleh secara sistematis melalui metode ilmiah modern dan terkontrol
  • Ilmu jiwa belum tentu psikologi dan Psikologi senantiasa ilmu jiwa

Rafy, YA ( 2004 ) : Ilmu yang mempelajari proses – proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun proses – proses mental dan perilaku itu sendiri.
Atkinson, RL., dkk ( 11th ed ) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku dan proses mental.
W. Wundt : Ilmu tentang kesadaran manusia.
Woodworth & Marquis : Ilmu tentang aktifitas – aktifitas manusia ( motorik, kognitif, emosional )
Branca, Sartain, Watson : Ilmu tentang tingkah laku manusia.
Morgan & Hilgard : Ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan.

Psychology as Science : karena psikologi memiliki :
  1. Objek tertentu
  2. Sebagai science, objeknya konkrit dan real, dapat diamati, diukur, dan dicatat. Yaitu : perilaku, bukan jiwa karena abstrak.
  3. Objek materialnya : Manusia dewasa, normal dan beradab.
  4. Objek formalnya : Proses mental dan perilaku
  5. Ciri objek studi : Dapat diobservasi, variatif (kognitif, afektif, psikomotor), sederhana dan kompleks, disadari dan tidak disadari, testable (untestable + mystical explanation), verivikatif.
  6. Metode pendekatan / penelitian
  7. Sistematika
  8. Riwayat / sejarah

Psychology as science behavior :
1.    Overt behavior ( tampak ) -> makan
2.    Covert behavior ( tak tampak ) -> fantasi
3.    Reflektif ( spontan )
4.    Non reflektif ( disadari / terkontrol [dapat diubah/dibentuk] )

Ruang lingkup psikologi as science
1.    Psikologi umum : psikologi yang menyelidiki dan mempelajari aktifitas psikis manusia yang tercermin dalam tingkah laku pada umumnya, dewasa, normal dan berbudaya. Psikologi umum bertugas mencari dalil – dalil yang berlaku umum.
2.    Psikologi khusus : psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi – segi khusus dari aktifitas psikis manusia.
·         Psikologi perkembangan : Psikologi yang pelajari memperkembangan psikis dari bayi sampai dengan lanjut usia.
·         Psikologi sosial : Psikologi yang mempelajari dalam hubungan dengan situasi sosial
·         Psikologi pendidikan : Psikologi yang mempelajari aktifitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
·         Psikologi Kepribadian, Psikologi Kriminal, Psikologi perusahaan, psikopatologi dan sebagainya.

Fenomena psikologi khusus : parapsikologi
Parapsikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari gejala – gejala atau data – data ajaib / gaib . ( Misalnya : ramalan, telepati, melayang diatas tanah ), data – data ini disebut data paranormal atau gejala – gejala paranormal. Hal tersebut diteliti secara khusus oleh ilmu pengetahuan yang disebut parapsikologi. Istilah ini mulai dipakai oleh M. Dessoir di akhir abad 19. Para ahli ilmu pengetahuan telah meneliti gejala – gejala paranormal dari segi ilmiah. Parapsikologi dipandang dari segi psikologi empris (termasuk metode eksperimental) dan objeknya adalah gejala – gejala paranormal. Para berarti disamping, gejala paranormal adalah gejala – gejala yang terjadi disamping gejala – gejala yang normal berdasarkan tinjauan pikiran yang wajar. Parapsikologi menghendaki agar gejala – gejala yang gaib pada manusia diteliti secara ilmiah, objektif, dan tidak memihak.
Terdapat pembagian gejala Psikologi, yaitu : Normal dan A-normal. Gejala A-normal terdiri gejala Abnormal ( Pathopsikologi ), gejala supranormal-subnormal ( psikologi khusus ), dan gejala paranormal ( parapsikologi ).

Parapsikologi mempelajari :
1.    Gejala -gejala yang terjadi tanpa menggunakan indera manusia yang wajar
2.    Perubahan – perubahan yang bersifat fisik tanpa menggunakan kekuatan badan, namun disebabkan oleh psyche manusia.

Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
·         Menjelaskan; yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
·         Memprediksikan; yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, presdiksi atau estimasi
·         Pengendalian; yaitu mampu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment

Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda–beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu :
·         Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
·         Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang.
Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J. B Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan melahirkkan banyak sub aliran
·         Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu ( Organisme ) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S – O – R. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang
·         Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar dan sewaktu – waktu akan menuntut untuk dipuaskan
·         Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.