Kamis, 21 Agustus 2014

Konsep psikologi

Modul 1
Jurusan                      : S-1Ilmu Perpustakaan
Nama Matakuliah     : Psikologi Perpustakaan
No.Sandi MK.           : NKPS 611
SKS/JS                       : 3/3
Hari/Jam                    : Kamis / 10-12
Ruang                         : D8.203
Dosen                          : Drs. Mochammad Asrukin, M.Si. (2187)
Konsep Psikologi dan Perpustakaan
Psikologi
Berasal dari bahasa latin, yaitu : Psychology;  gabungan dari kata psyche dan logos.
Kata Psyche berasal dari kata Yunani ???? yang berarti nafas kehidupan. Dalam mitologi yunani, psyche digambarkan sebagai seekor kupu – kupu. Dia menjadi istri Eros, dewa cinta ( yang oleh bangsa Romawi dinamakan cupid )
Psyche : Jiwa
Logos : Ilmu pengetahuan / Kajian

Jiwa menurut Ki Hajar Dewantara :
1.      Daya yang sebabkan hidupnya manusia
  1. Sebabkan manusia dapat berpikir, berperasaan, berkehendak
  2. Sebabkan manusia mengerti / sadar tentang apa yang dilakukannya

Pengertian psikologi dalam persepektif islam / qur’ani :
  • Imam Ghazali ( 10599 – 1111 M ) menamai ilmu tersebut sebagai : ‘ilm al-nafs ( ilmu jiwa ) atau ‘ilmu al-muamalah ( ilmu tentang jiwa atau tingkah laku ).
  • Al Quran menggunakan istilah nafs dalam beberapa konotasi. Nafs berkaitan dengan : ruh, qalb ( hati ), ‘aql ( akal ), tafkir ( pemikiran ), fikrah ( gagasan ), suluk ( tingkah laku ), tasharuf ( perilaku ), dll.

Menurut Gerungan, Psikologi adalah :
  • Ilmu yang sempit daripada ilmu jiwa
  • Bertolak secara ilmiah
  • Diperoleh secara sistematis melalui metode ilmiah modern dan terkontrol
  • Ilmu jiwa belum tentu psikologi dan Psikologi senantiasa ilmu jiwa

Rafy, YA ( 2004 ) : Ilmu yang mempelajari proses – proses mental dan perilaku makhluk hidup, ataupun proses – proses mental dan perilaku itu sendiri.
Atkinson, RL., dkk ( 11th ed ) : Ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku dan proses mental.
W. Wundt : Ilmu tentang kesadaran manusia.
Woodworth & Marquis : Ilmu tentang aktifitas – aktifitas manusia ( motorik, kognitif, emosional )
Branca, Sartain, Watson : Ilmu tentang tingkah laku manusia.
Morgan & Hilgard : Ilmu tentang tingkah laku manusia dan hewan.

Psychology as Science : karena psikologi memiliki :
  1. Objek tertentu
  2. Sebagai science, objeknya konkrit dan real, dapat diamati, diukur, dan dicatat. Yaitu : perilaku, bukan jiwa karena abstrak.
  3. Objek materialnya : Manusia dewasa, normal dan beradab.
  4. Objek formalnya : Proses mental dan perilaku
  5. Ciri objek studi : Dapat diobservasi, variatif (kognitif, afektif, psikomotor), sederhana dan kompleks, disadari dan tidak disadari, testable (untestable + mystical explanation), verivikatif.
  6. Metode pendekatan / penelitian
  7. Sistematika
  8. Riwayat / sejarah

Psychology as science behavior :
1.    Overt behavior ( tampak ) -> makan
2.    Covert behavior ( tak tampak ) -> fantasi
3.    Reflektif ( spontan )
4.    Non reflektif ( disadari / terkontrol [dapat diubah/dibentuk] )

Ruang lingkup psikologi as science
1.    Psikologi umum : psikologi yang menyelidiki dan mempelajari aktifitas psikis manusia yang tercermin dalam tingkah laku pada umumnya, dewasa, normal dan berbudaya. Psikologi umum bertugas mencari dalil – dalil yang berlaku umum.
2.    Psikologi khusus : psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi – segi khusus dari aktifitas psikis manusia.
·         Psikologi perkembangan : Psikologi yang pelajari memperkembangan psikis dari bayi sampai dengan lanjut usia.
·         Psikologi sosial : Psikologi yang mempelajari dalam hubungan dengan situasi sosial
·         Psikologi pendidikan : Psikologi yang mempelajari aktifitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
·         Psikologi Kepribadian, Psikologi Kriminal, Psikologi perusahaan, psikopatologi dan sebagainya.

Fenomena psikologi khusus : parapsikologi
Parapsikologi adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari gejala – gejala atau data – data ajaib / gaib . ( Misalnya : ramalan, telepati, melayang diatas tanah ), data – data ini disebut data paranormal atau gejala – gejala paranormal. Hal tersebut diteliti secara khusus oleh ilmu pengetahuan yang disebut parapsikologi. Istilah ini mulai dipakai oleh M. Dessoir di akhir abad 19. Para ahli ilmu pengetahuan telah meneliti gejala – gejala paranormal dari segi ilmiah. Parapsikologi dipandang dari segi psikologi empris (termasuk metode eksperimental) dan objeknya adalah gejala – gejala paranormal. Para berarti disamping, gejala paranormal adalah gejala – gejala yang terjadi disamping gejala – gejala yang normal berdasarkan tinjauan pikiran yang wajar. Parapsikologi menghendaki agar gejala – gejala yang gaib pada manusia diteliti secara ilmiah, objektif, dan tidak memihak.
Terdapat pembagian gejala Psikologi, yaitu : Normal dan A-normal. Gejala A-normal terdiri gejala Abnormal ( Pathopsikologi ), gejala supranormal-subnormal ( psikologi khusus ), dan gejala paranormal ( parapsikologi ).

Parapsikologi mempelajari :
1.    Gejala -gejala yang terjadi tanpa menggunakan indera manusia yang wajar
2.    Perubahan – perubahan yang bersifat fisik tanpa menggunakan kekuatan badan, namun disebabkan oleh psyche manusia.

Fungsi Psikologi sebagai Ilmu
·         Menjelaskan; yaitu mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif
·         Memprediksikan; yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasil prediksi berupa prognosa, presdiksi atau estimasi
·         Pengendalian; yaitu mampu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan. Perwujudannya berupa tindakan atau treatment

Pendekatan Psikologi
Tingkah laku dapat dijelaskan dengan cara yang berbeda–beda, dalam psikologi sedikitnya ada 5 cara pendekatan, yaitu :
·         Pendekatan Neurobiological
Tingkah laku manusia pada dasarnya dikendalikan oleh aktivitas otak dan sistem syaraf. Pendekatan neurobiological berupaya mengaitkan perilaku yang terlihat dengan impuls listrik dan kimia yang terjadi didalam tubuh serta menentukan proses neurobiologi yang mendasari perilaku dan proses mental.
·         Pendekatan Perilaku
Menurut pendekatan ini tingkah laku pada dasarnya adalah respon atas stimulus yang datang.
Secara sederhana dapat digambarkan dalam model S – R atau suatu kaitan Stimulus – Respon. Ini berarti tingkah laku itu seperti reflek tanpa kerja mental sama sekali. Pendekatan ini dipelopori oleh J. B Watson kemudian dikembangkan oleh banyak ahli, seperti Skinner, dan melahirkkan banyak sub aliran
·         Pendekatan Kognitif
Pendekatan ini menekankan bahwa tingkah laku adalah proses mental, dimana individu ( Organisme ) aktif dalam menangkap, menilai, membandingkan dan menanggapi stimulus sebelum melakukan reaksi. Jika dibuatkan model adalah sebagai berikut S – O – R. Individu menerima stimulus lalu melakukan proses mental sebelum memberikan reaksi atas stimulus yang datang
·         Pendekatan Psikoanalisa
Pendekatan ini dikembangkan oleh Freud. Ia meyakini bahwa kehidupan individu sebagian besar dikuasai oleh alam bawah sadar dan sewaktu – waktu akan menuntut untuk dipuaskan
·         Pendekatan Fenomenologi
Pendekatan ini lebih memperhatikan pada pengalaman subjektif individu karena itu tingkah laku sangat dipengaruhi oleh pandangan individu terhadap diri dan dunianya, konsep tentang dirinya, harga dirinya dan segala hal yang menyangkut kesadaran atau aktualisasi dirinya. Ini berarti melihat tingkah laku seseorang selalu dikaitkan dengan fenomena tentang dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar